Simanusia

Berselancar didunia maya dengan tenggang waktu sejam simanusia yang satu itu masih menjadi trending topic dari berbagai pembahasan. Kalimat-kalimat intelektual atau kutipan-kutipan dari orang hebat yang dipropagandakan di media mencoba untuk membandingkan antara keberhasilan akademik dengan kesuksesan sesorang dalam merangkaikan kata. yang anehnya setiap kelompok merasa diri merekalah yang paling benar. Kenapa justru harus dibesar-besarkan, kenapa juga kita harus peduli. Apakah kalian tahu, tidak ada jaminan kalian lebih baik dari mereka akupun demikian.

Gaya Lama

Kembali ke gaya lama. Mencoba berhadapan dengan hal hal baru, menemukan kembali gangguan akademi, berkelahi dengan tesis daripada mencoba mencari teori kehidupan. Setelah surat izin mengikuti ujian untuk melanjutkan study disalah satu universitas terbesar diindonesia dan mengambil program Master Sumber Daya Air itu keluar, tiba tiba semua berjalan berlahan. Fragmen yang terpampang kini berjalan sangat lamban. Sepertinya kali ini harus lebih siap

Blank

Entah kenapa kali ini aku kehilangan kata ... Lidahku tak dapat bergoyang, otakku menjadi beku, kakiku terasa terasa kaku. Seperti inikah rasanya berhadapan langsung dengan sosok bapak yang Insya Allah kelak akan menjadi orang Tua Aku? dan kini dia sedang berada dihadapanku.

Kompor dan kunci

Adakalanya semua yang dilakukannya manusia sangat sempurna bagi kami. Seolah kami adalah segalanya bagi mereka. mereka merawat kami, menjaga kami. Namun, kadang perhatian itu menguap dan menghilang begitu saja. Kebutuhan yang mendukung tanpa syarat, kami bagaikan sebuah kesatuan yang tak terpisahkan oleh manusia. Kadang kami merasa apakah manusia akan mengingat kami diasaat mereka sedang tidak membutuhkan kami.

Rehat

Akhirnya kejujuran itu bercerita tentang segalahnya. entah kenapa kejujuran itu justru membuatku semakin peka. aku harus mengerti ketika kejujuran itu sudah mulai menjadi sebab cerita ini dimuat. apakah ini jawaban dari setiap doa doa yang aku ucap. Ketika kejujuran itu sudah mulai menampakkan dirinya ada kisah yang berusaha kamu ungkapkan, perlahan dan sangat pelan hingga kamu yakin bahwa ada sebuah bentuk yang berada tepat dihadapanmu takkan tersakiti. cukup sulit untuk berubah secara tiba-tiba bukan??! aku tahu itu dan aku sudah mulai merasakannya, ini bukan kesalahanmu, ini karena waktu, mereka ingin mengajariku untuk bisa mengenal dan memahamimu.

3 jam waktu diskusi itu

Aku selalu percaya pada frase ini, semua pada mengatakan kepadaku bahwa itu perbuatan sia sia. mereka berbicara tentang pasangan dengan menafikkan pasangan itu sendiri. mereka berbicara tentang pilihan tanpa mereka tahu apa yang aku perjuangkan. mereka mendadak menjadi filsuf yang bermunculan dari berbagai macam nasehat bijak serta pengalaman satu dua dekade mereka tanpa mereka tahu apa yang aku rasakan dan apa yang aku perjuangkan walaupun itu sangat tak mudah bagiku.

Sahabatku

Kali ini kamu meneteskan air matamu. Ketika kedewasaan itu menjadi penentu apa yang telah menjadi jawaban dari apa yang telah terjadi. tak ada ruang yang menjadi pijakan ketika rasa itu sudah mulai goyang.., kedewasan memberinya ruang untuk kamu berpikir tentang dirinya sendiri. aku tahu kamu tak dapat mengerti mengapa kamu harus mendaki. Mungkinkah dua orang yang saling menyayangi bisa saling menyakiti? Entah lahhhhh. Kalau sebelumnya hubungan itu terbentuk oleh kepercayaan sepertinya kepercayaan tak lagi dapat memiliki makna bagimu. kepercayaan akan menjadi ujung tombak dari kisah yang telah terjadi. Mereka berdua berjalan ke arah yang berbeda.

Sobat maaf aku tahu, aku bukan orang yang pantas memberikan solusi apa yang terbaik bagimu. Bagiku pelaut yang tanggung tidak dibentuk oleh laut yang tenang sobat,