Minggu, 02 Februari 2014

RASA

Ada saat diamana segalanya terasa begitu sempurna baginya. Tawa bersama ketika melihat sesorang berbuat salah dihadapannya, perbincangan serius ketika melihat sebuah kesalahan dalam konsep,. Tanpa perlu berkata cuma ada canda'an yang menjadi rutinitas harian, wanita itu sudah tahu apa resiko dari hasil perbuatannya, begitu pula sebaliknya. Saat dia mulai tertelan dalam segala rutinitas yang membuat tawa berdua itu menjadi kian jarang, wanita itu masih dapat tersenyum ketika lelaki itu berada tepat dihadapanya.

Hari ini, seperti yang terlihat, canggung menggantung, meski wanita itu menyadari apa yang telah dia telah buat. Mulanya ia mengira semuanya akan indah.  Kondisi samar yang memaksanya  memutuskannya untuk berpisah. Kecintaannya pada rasa mulai menyiksanya meski keadaan kini sudah banyak berubah. Pertanyaan itu terus mengantung tanpa sebab, pertanyaan yang membuat ia kian larut. Meski lelah.  Ia tahu apa yang salah. Dia ingin mengeluarkan semua kata yang dapat menahannya. Aku masih sangat menyangimu meski itu salah. Tapi kali ini dia mencoba untuk menahan semua keinginan hatinya. Untuk terakhir kali dia ingin melakukan sesuatu yang benar.