Kamis, 27 Februari 2014

Terhempit menjadi sempit

Aku tahu! proses itu butuh waktu. Jantungnya tak pernah berdetak lebih cepat ketika aku bersama dengannya. Tak ada kembang api. Semua karakteristik itu tak pernah ada dalam pola yang telah terbentuk. “Malang Kota Kecil dengan kesendirian” Namun entah kenapa ketika tak bersamanya beberapa hari belakangan ini waktu terasa terhempit menjadi sempit. Mungkin aku menjadi terlalu biasa dengan kehadirannya beberapa minggu belakangan ini. Kebersamaan dengannya menciptakan ritual yang membuat aku senantiasa teringat. Aktivitas sesederhana makan malampun tak luput dari jejak kenangan.

Jadi ingat saat kamu memesan dua mangkok Mei Kua itu :D "semoga kamu jadi pelabuhan terakhirku"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar