Minggu, 28 Juni 2015

rasa

Ternyata pulang ke rumah membuat diriku menjadi pujangga. Tentu saja, ini terpengaruh suasana. Ada banyak kejadian, dan ini berpengaruh pada ritme hidup. Tak ada kejadian yang mengakibatkan aku begitu kagen terhadap sapaannya, canda tawanya serta perhatiaannya, tapi siapa yang butuh alasan untuk rasa kangen yang tiba-tiba menyelusup dalam kalbu. Tidak perlu lagu, warna, daun, ataupun buku untuk mengingatkanku pada rasa hangat itu darimu. Cukup perasaan hangat yang datang tanpa diundang, dan itu sudah dapat menyebabkan badai menyerang kepalaku, Tapi akhir-akhir ini rasa hangat darimu itu mulai berkurang entah apa yang salah.

Aku yakin?, Meski kadang waktu tak memihak, tapi kau tak pernah sendiri. Kau tahu itu. Karena itu waktu tak perlu menjadi persoalan, tapi bagaimana kau mencapainya hingga akhirnya aku menemukan kebahagiaan dan mimpi-mimpiku bersamanya. Mungkin saat ini aku telah menjadi perasa.

Aku rindu masa dimana hangat itu menjadi rutinitas harian..