Minggu, 28 Juni 2015

rasa

Ternyata pulang ke rumah membuat diriku menjadi pujangga. Tentu saja, ini terpengaruh suasana. Ada banyak kejadian, dan ini berpengaruh pada ritme hidup. Tak ada kejadian yang mengakibatkan aku begitu kagen terhadap sapaannya, canda tawanya serta perhatiaannya, tapi siapa yang butuh alasan untuk rasa kangen yang tiba-tiba menyelusup dalam kalbu. Tidak perlu lagu, warna, daun, ataupun buku untuk mengingatkanku pada rasa hangat itu darimu. Cukup perasaan hangat yang datang tanpa diundang, dan itu sudah dapat menyebabkan badai menyerang kepalaku, Tapi akhir-akhir ini rasa hangat darimu itu mulai berkurang entah apa yang salah.

Aku yakin?, Meski kadang waktu tak memihak, tapi kau tak pernah sendiri. Kau tahu itu. Karena itu waktu tak perlu menjadi persoalan, tapi bagaimana kau mencapainya hingga akhirnya aku menemukan kebahagiaan dan mimpi-mimpiku bersamanya. Mungkin saat ini aku telah menjadi perasa.

Aku rindu masa dimana hangat itu menjadi rutinitas harian..

Sabtu, 27 Juni 2015

Posting

Dalam sebuah millis, seorang teman posting sebuah cerita yang cukup menarik. Judulnya sih sepertinya berlaku buat yang udah nikah tapi ngak apalah sekedar sering saja dan pembelajaran buat kita....

BAGI PARA SUAMI DAN PARA ISTRI BACA HINGGA TUNTAS!!!! KALAU BERANI

“Assalaamu’alaikum…!” Ucapnya lirih saat memasuki rumah.Tak ada orang yang menjawab salamnya. Ia tahu istri dan anak-anaknya pasti sudah tidur. Biar malaikat yang menjawab salamku,” begitu pikirnya.

Jumat, 26 Juni 2015

sikapku

Buka puasa bersama dengan senyum dan candanya membuat hari ini begitu indah, tapi setelah aku mengucapkan kalimat itu?. Sekilas segalanya tiba-tiba berbeda. Cukup sulit bagiku!!. Aku memerlukan proses agar lebih menjaga lidahku, sikapku agar selalu tak lagi melukai hatimu.... Kalimat yang keluar dari lisanmu bahwa aku ini terlalu banyak bicara membuatku terdiam. Aku tidak kuasa berkata-kata saat itu, Aku hanya bisa berdoa dan berusaha agar aku bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari. Mungkin dimatamu aku adalah orang yang sangat menjengkelakan.

Satu-satunya pikiran yang menghiburku saat ini adalah dia masih menemaniku menunggu walau hanya dengan chat cahatnya dimedia social itu.

Minggu, 21 Juni 2015

cemburu

Setelah lama tak meninggalkan jejak di halaman ini, aku mulai menulis kembali. biasanya kata berjalan seiring dengan rasa, dan untuk yang satu ini, aku mulai sangat rindu. Aku rindu rasa itu!!, rasa ketika dia begitu sangat peduli, rasa ketika dia mengucapkan kalimat "aku menyangimu" dimedia sosial itu, rasa ketika dia memperhatikan hal-hal kecil tentangku, satu hal yang aku suka darinya, aku terpana melihat betapa dia memperhitungkan segala hal. mulai dari memperhitungkan waktu hingga anggapan orang tentangnya. Dia tau gimana cara untuk melindungi dirinya dan itu yang aku suka darinnya. 

Beberapa hari terakhir ini aku melakukan hal-hal bodoh. Aku berusaha melihat beragam informasi nama dan wajah dihalaman chatnya. Seperti biasa aku memilih untuk menjadi pengecut, memperhatikan semua isi chat-chatnya bersama orang lain serta mengungkit-ungkit kembali masalah lalunya, bukankah aku pernah mengakatan kepada dirinya kalau aku tidak akan menganggu privasinya. Mungkin aku cemburu ataukah aku takut kehilangan dirinya hingga aku melakukan itu?? Entahlah,,.... tapi tak seharusnya aku melakukan itu karena aku menyanginya.



Sabtu, 13 Juni 2015

lalu

Bertemu dengan lalu, Kisah saat lalu itu masih ada sampai kini, Tahun kedua kuliah, berisisan dengan ragam pemikiran dan Kepingan-kepingan yang tersusun menjadi satu yaitu rindu, bagiku rumah adalah dia, senang rasanya berada di kampung halaman, melihat senyum serta canda yang menjadi pengobat untuk sebuah rindu.