Sabtu, 13 September 2014

Minus dua Hari

Minus dua hari sebelum aku berangkat ke malang. Menyusuri  hari ini dalam kesendirian rasanya sedikit cukup mengobati kebosanan. Tanpa rencana, tujuan, pun kawan berbincang. Menikmati perayaan waktu dalam pengamatan. Bukan jalan yang berdebu, bukan pula warna-warni kerjaan yang menantang untuk tak dibaikan, tapi lintasan-lintasan yang melayang, ketika mengantri, atau menyusuri lorong-lorong pusat perbelanjaan. Raut wajah  bosan, hingga gerutuan menunggu giliran menjadi selang yang menyenangkan.

Kalau sebelumnya aku bisa tertawa dan tersenyum karena melihat dia makan dengan lahapnya serta ketika dia membacakan sebuah artikel untukku. kini aku hanya bisa diam setelah mendengar kata “lelah” yang keluar dari lisannya. disaat itu segala argumen runtuh, Tiba tiba saja aku merasa bahwa aku terlalu egosi memintanya untuk selalu menemaniku. aku tak menyangka dia begitu sangat lelah dengan beberapa kerjaan yang harus segerah dia selesaikan serta beberapa ajakan dariku, sebaiknya aku harus mulai belajar sendiri ketika berada ditempat kami biasa bertemu, hingga tak ada kata lelah lagi yang keluar dari lisannya, maaf sayang.

Sedikit mengenang kebersamaan kami, mengingat hal-hal sederhana tentang dirinya yang terasa sangat susah aku temui belakangan ini. mulai membuka chat-chat yang dahulu kami sering lakukan, sedikit tersenyum kita iya minta dingatkan tentang makanan yang belum dia bayar. ketika dia mengatakan aku menyayangimu serta ketika dia minta dibelikan bakso tusuk kesukaannya.

Sayang maaf telah membuatmu sangat lelah ketika aku berada dikota ini. kemaren kamu kelihatan sangat cantik, aku akan rindu dengan senyuman itu dan hari-hariku bersamamu ketika berada di kota ini.

Tidak ada komentar: