mengantung

Aku  tak tahu bagaimana status hubungan ini. Sejak seminggu lalu hubungan ini menggantung begitu saja. Beragam cara telah aku lakukan untuk menghubunginya, namun tak ada satu media pun yang mampu menghubungkan aku dengan dirinya. mungkin dengan Pertengkaran akan mengembalikan ingatanku tentang masa lampau, pada lalu yang nyaman. Ruang yang bisa memberi ketenangan. masa dimana aku pertama kali melihat dirinya beridiri didepan kantor serta berjalan di lorong-lorong kantor.

Apakah kisah ini sudah berakhir, apakah mimpi-mimpi itu juga ikut berakhir. aku tak tahu?? aku berharap semua akan baik-baik saja...

Rasa

Dia masih ingat haril lahirku? ada rasa yang menyelinap tanpa bisa aku cegah. Entah kenapa rasa itu membuat nyaman? Bahkan hanya dengan bertemu dan berbicang dengan sederhana. Sudah seminggu ini dia tampak beda?. tak ada rasa hangat yang dia tunjukkan. Aku tahu? kamu tak suka ketika aku bertanya? .

Aku rindu dengan sapaannya“ Kamu ada diamana?, Bikin Apa? Dan dengan siapa?”

Sunyi

“Kau tahu? apa yang menyebalkan dari semuanya ini? semua tampak tak sama lagi. Sunyi tampak terlalu hening, sendiri terasa sepi. Hal yang dulunya biasa kini tampak asing. Seolah-olah kau kehilangan kesetimbangan hanya karena iya mulai menjaga jarak dan sedikit kasar”

 

“Aku tidak tahu. Hal yang baik tentang dia, dia sangat menyanyangiku. Dia mungkin tidak tahu kalau aku senang pada hal-hal pasti, struktur yang menjamin semua tindakan folkwaysku akan berakhir baik-baik saja. Di sisi lain, dia bisa memancing folkwaysku untuk melakukan sesuatu di luar rutin. Aku merasa senang bersamanya,

“Aku harus bisa menyapa duluan?. Tentu saja

Mengenal RUH

Hari ini aku kembli membaca tulisan yg berada di media kecil itu, perasaan menyengat yang ada kini mulai menampakkan dirinya. dia tak lagi merasa nyaman bersamaku, "sedih" itulah penjabarannya.

Mungkin saat ini mantra sang waktu telah bekerja. Semua runyam ketika kau berbicara tentang itu. Segala kenangan yang selama ini kita bangun kini mulai tertidur seolah tidak menemukan ruhnya kembali. 

Koma

Mengapa kini berbeda dengan beberapa tahun lampau?" Dulu aku tak membiarkan koma itu tercipta. Keadaan yang aku tak tahu harus aku syukuri atau sesali."

Bukankan titik yang akan mengakhiri sebuah kalimat."Dan sekarang ketika ada koma, aku mulai merasah kalau koma sudah menjadi akhir.?"

"Entahlah, mungkin aku membuat kesalahan besar dengan menciptakan koma. Jeda itu tercipta karena ada kesempatan."

hubungan

Itulah hubungan? Bagaimana anda mampu menerima hal-hal yang membuat anda tidak nyaman di saat ada bagian lain terasa nyaman. Tidak ada pertandingan yang sempurna kawan"

"Apakah anda memiliki seseorang yang anda sayangi tetapi anda tidak bisa menunjukannya kepada siapapun?"

"yeah,I get your point. Anda tidak bisa memaksakan seseorang untuk mengerti anda, tetapi anda harus ingat bahwa kalian berdua adalah orang-orang yang berbeda yang melakukan sesuatu yang berbeda. Anda mungkin ingin pergi ke Mall sementara pasangan anda lebih suka berada di rumah. Anda mungkin sangat terorganisir sementara pasangan anda tidak.

"Anda juga harus ingat bahwa hubungan itu terletak di ruang dan waktu tertentu." Masing-masing mempunyai ceritanya sendiri. Hubungan bukan haya sekedar saling memiliki. lebih kepada bagaimana anda belajar dari apa yang ada perjuangkan. cobaannya tidak sedikit kawan. intinya you need to feel comfortable with the one you love jika anda dapat melakukan itu maka anda akan jadi juara untuk diri anda.

manjadi penonton untuk diri sendiri

"DI SAKIT"
Lalu, aku harus ke mana? Tepatnya, aku harus bagaimana?

tersesat

Menjalin hubungan denganmu seperti berada dalam permainan Minisweeper ...Kenapa?, Apapun yang aku lakukan tampaknya berpotensi memicu ledakan. Aku bisa melakukan kalkulasi-kalkulasi tapi akhirnya semua tergantung pada keberuntungan. Mungkin karena aku tak tau apa yang ada dalam fikiranmu. Aku tahu kamu peduli tapi kadang kamu menerjemahkannya dengan begitu rumit hingga aku tersesat." Ouch, itu menyakitkan.""Tapi benar?"

tentang rasa

Aku tak punya kuasa atas perasaanmu padaku. Aku berhak atas segala rasa yang melintas dalam hatimu. Namun ketika rasa melibatkan relasi dan kebahagiaankubergantung pada relasi itu,

Malu

Aku tidak menyangka dia akan berkata seperti itu kepadaku,... aku tak tau harus berkata apa saat itu, perasaan seolah menjadi malu,, apa yang telah kuperbuat?. dalam hidupku ini kali pertamanya aku mendengar kalimat itu dilontarkan kepadaku. aku tau, aku salah?. aku terus mengikutinya, aku cuma berharap dia menepihkan kendaraanya dan berkata "Pulang Miki"  itu sudah cukup membuatku merasa tenang karena itu tanda bahwa hubungan ini baik-baik saja. tepi ternyata caraku salah

Aku melakukan itu, karena aku sangat menyanginya.

cemburu

Tiap kali dia melakukan hal itu, aku tahu aku telah kalah  .. aku hanya berkata di telepon saat itu "kamu tidak menjawab, kamu berada dimana"..lantas dia mengakatan aku marah "tidak" tak ada alasan bagiku untuk melakukan itu.

aku ingat ketika dia berkata kepadaku bahwa aku bukan orang yang peka, aku tahu itu. Apa dia tahu apa alasanku kenapa aku  sangat ingin mengambil barang itu walau saat itu sedang hujan..cuma satu? aku ingin melihatmu mungkin ini kedengaran konyol tapi itulah kenyataannya.

Beberapa hari yang lalu aku melihat pesan dari orang yang sangat aku tidak sukai di HPnya,  nada chat dengan penuh kesopanan terpajang dimedia kecil itu. aku tidak pernah melihat nada seperti itu di media kecilku..mungkin ini yang dikatakan cemburu. tapi sudahlah.. seharusnya aku merasa senang melihatnya seperti itu. 

Hari Pertama

ini adalah hari pertama dikantor, banyak yang telah berubah , wajah-wajah baru dengan pola pikir baru, satu hal yang tidak pernah berubah Lorong Ini dengan segalah kisahnya. kisah tentang wanita yang berjalan tertunduk melihat kebawah yang sealu menjadi perhatianku.dia adalah calon ibu untuk anak-anakku" AMIN" :D.