Rabu, 27 Agustus 2014

Kisah

Disini menahan malu ditempat biasa kami bertemu, ketika semua orang sudah pada beranjak dari tempat duduknya aku masih tetap duduk dan menunggu. perasaan ini mengatakan dia pasti akan datang. Aku tak tahu apakah ini hanya pembenaran untuk diriku kalau hubungan ini masih baik baik saja,  Tapi aku harus menunggu dan menyelesaikan kesalahan yang telah aku perbuat hingga hubungan ini menjadi baik baik saja.

Kisah kami tergeletak bersama kisah-kisah lainnya. Aku  tak pernah mengira hari itu akan tiba. Hari dimana mimpi-mimpi itu terkubur bersamanya. Di saat aku merasa lengkap di saat itu pula aku sadar semua tak lagi sama. Dan dunia seolah berhenti.

Mungkin aku kurang dalam beberapa hal. Aku tau aku salah tak menunggu waktu itu.  Adakah kata maaf untuk aku kali ini , ketika saat ini aku belajar untuk ingin melupakanmu, tiap kali pula aku teringat ribuan hal manis tentangmu. Membiarkanmu berada dalam sejarahku tanpa benci.

Aku akan selalu mengingat nasehatmu “berhenti merorok”

Senin, 11 Agustus 2014

31 TAHUN

Tahun bergulir, menghadirkan angka dan bulan serupa. Hari ini disaat aku dilahirkan 31 tahun yang lalu. Adakah aku telah menjadi dewasa? Sudahkah aku menjadi pribadi baru, sudahkah aku mempunyai keluarga kecil yang baru, ataukah semua masih sama seperti dulu?. Namun itulah yang terjadi tak ada yang berubah, tapi satu hal yang telah berubah, aku telah menemukan dirimu.

Saat  hubung ini telah berjalan sesuai jalurnya. Kejadian-kejadian yang mengantarkan dua insan pada fase kehidupan yang beririsan. hingga sebuah buku kecil menjadi tanda setia untuk sang pria dan wanita. Sebuah tanda yang menandai awal baru dari segala yang telah dimulai, kebersamaan yang jauh melebihi kata-kata, perasaan yang melampaui bunga, perhatian yang meruntuhkan segala macam curiga, hingga menghasilkan keluarga kecil yang bahagia.

Tiba-tiba saja hari ini!! kamu menanyakan kepada diriku tentang tanda itu "KAPAN KAMU DATANG MELAMARKU SERTA APA KAMU SUDAH SIAP UNTUK ITU" aku bingung harus menjawabnya seperti apa dimedia itu? perbincangan ini tak dapat di diskusikan lewat sebuah media yang berukuran kecil itu. "AKU TELAH SIAP" bagimu mungkin sederhana ketika mendengar kalimat itu, tapi bagiku kalimat cukup keluar sekali dalam hidupku dan itu telah kuberikan kepada dirimu, lantas kamu mengatakan bahwa aku belum siap, aku tak tahu harus menjawab apa lagi. ini mungkin sebuah perjuangan yang harus aku lalui untuk menyakinkan dirimu tentang kesiapanku dan aku akan berusaha untuk itu.

Bagaimana aku merayakan hari ini? Ah, perayaan mungkin kata yang terlalu angkuh untuk diriku. Alih-alih, aku akan lebih memilih diam dalam ruang hening. Tempat dimana aku dapat merasakan  keberadaan dirimu.

Terima kasih karena telah menjadi orang yang pertama mengucapkan hari jadiku.
Terima kasih karena telah hadir dalam kehidupanku
Terima kasih telah menyangangiku
Terima kasih telah mencintaiku.

Semoga aku dapat menjadi pria yang dapat membuatmu selalu tersenyum. Amin