Jumat, 26 Juli 2013

Refleksi Waktu

Buka Puasa adalah waktu yang tepat untuk berdoa, sebab salah satu doa yang paling musjab ketika kita kita hendak berbuka puasa.. tetapi Saat otomatisasi membuat semuanya tampak begitu terlalu sempurna. Jalangkote, Kurma, Es Buah, Coca Cola, menu saji yang siap dibekuhkan dalam ritme waktu dan sangat begitu jelas terpapang diatas meja membentuk susana yang begitu sempurna. makan- makanan dengan jumlah yang begitu banyak membuat susana begitu mencekam. Anehnya aku justru aku tidak merasakan apa-apa, aku begitu sangat beradaptasi dengan suasana pada hari itu. Tak ada sakit atas nama kecemburuan. Tak ada kerumitan karena beragam makan pembuka.


Kunjungan singkat berbuka puasa itu membuka tabir. Aku tak berkata setuju, hanya menjadi lebih mengerti. potongan-potongan yang membuat gelap lebih bisa diterima. Aku tak tahu pola ini karena dibenturkan pada kondisi dimana interaksi tak terhindarkan, atau hanya menyelamatkan diriku sendiri. Mencari potongan kebaikan dari narasi kepedihan, meyakinkan diri bahwa waktulah yang menyebabkan semua ini terjadi. 
Pernahkah seseorang yakin akan jalan yang dipilihnya?  bagiku tak ada yang pasti ketika ketetapan itu belum diputuskan oleh seseorang. Kesalahan mungkin ada, namun hal itu membuat semua menjadi dewasa. mungkin ini yang katakan sebagai  kemanusiaan dalam ketidaksempurnaan :D  Pelajaran untuk kisah ini berefleksi, bukan atas apa yang terjadi. melainkan proses yang harus aku lewati..aku yakin Allah SWT mengetahui apa yang terbaik buat aku dan mempersiapkan apa yang terbaik untukku.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar