Sabtu, 28 Februari 2009

Malam ngak asik..

Malam ngak asik..

Tepatnya sabtu malam, kate anak makassar sich malam panjang. Aku ketempat yang namanya relly café untuk menghadari acara pertemuan salah satu comunitas dimakassar. Saat aye turun dari motor aku melihat sidengkor dengan senyuman yang begitu indah asli manis buaget jadi ingat itu malam saat aku di suruh untuk jemput dia di salah satu tempat ngumpul anak makassarr (sunshine) sumpah di begitu manis.

Berlahan aku berjalan menghampiri dia ternyata dibersama sidia perasaan sakit mulai datang jadi aku beralasan untuk kekamar mandi di kamar mandi itu aku berfikir apakah aku harus bertahan di tempat ini ataukah aku harus tinggalkan tempat ini, akhir akhirnya aku memilih untuk tetap tinggal di tempat ini walaupun itu sakit karena aku tahu bahwa ini pilihan aku, ini resiko dari pilihan aku.

Setelah pertemuan kami berakhir aku beranjak pulang kerumah dikamar aku sempat berfikir Harus kemana aku bertanya, sejauh mana lagi aku harus bertahan. Meski sebenarnya itu kembali kepada diriku sendiri. Akankah aku menunggu lebih lama, atau meninggalkan rasa ini, Semua seperti dilema menahan, sebab perasaan sayang mulai memberatkan langkahku, membiusku untuk tetap tinggal.

Pertanyaanku kini, apakah semua ini pantas untuk ku perjuangkan? Ataukah aku telah kembali ke titik nol, merapat pada permukaan lintasanku, dan harus bersiap untuk menyembuhkan diriku sendiri lagi ? Semua ini soal waktu.

Benarkah bahwa hidup itu hanya sebuah roda yang berputar melewati berbagai macam lintasan.,Kadang kita diatas, kemudian di bawah, begitulah seterusnya, tak perduli bagaimana permukaan lintasan itu, akankah menyakiti kita, ataukah memudahkan kita bergulir melewatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar