Minggu, 30 Agustus 2009

Banyak Yang Berubah dari dia

Hmmm… udah lebih dari setahun ini semenjak aku tak sering jalan sama dia..
eee akhirnya malam ini aye habis jalan lagi ama di,, biasa Hunting DVD..

..banyak yang berubah dari dia.. aku melihatnya menangis untuk pria yang mengacuhkan kehadirannya, walaupun itu tak tampak dari wajahnya yang lembut, tapi aku tahu disaat itu dia begitu rapuh.?. Terus terang ajee dia bukan yang saya kenal, Dia yang saya kenal tak pernah peduli dengan konsep perasaan, !!!!!!!!!!!!

Senin, 24 Agustus 2009

“”KesempatanMu”"

Ada saat di dalam kehidupanku dimana aku sangat merindukan seseorang,
aku ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.

Berharaplah bahwa aku bermimpi tentang dia, yang berarti mimpilah apa yang aku impikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai keinginan kamu, karena aku hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang aku ingin dilakukan.

Sabtu, 15 Agustus 2009

untukmu…..

Bingung mau tulis apaan ya.,, oo iaaa Sebelumnya jangan ki tertawa sebelum membaca tulisaku ini yang memang hanya sebuah tulisan sampah yang tak berarti sama sekali.
Itupun tidaklah menyurutkan niatku untuk meneruskan tulisanku ini mumpung ngakbisa tidur…. Ahhh lanjut…

Aku tidak pernah berani untuk mengungkapkan semua isi hati ku sendiri, aku anggap semua rasa yang ada hanyalah satu dari rangkaian mimpi indah. Aku hanya bisa bicara di belakang dinding-dinding kebisuan diri, aku bukanlah sastrawan yang pandai merangkai kata rayuan indah, karena aku adalah aku, yang hanya bisa menuliskan apa yang ada di dasar hatiku sendiri….

Kebisuan dinding-dinding kamarku kerap kali aku jadikan guru pembimbingku untuk mencoba mengetahui berapa besar rasa tololku dan juga seberapa besar rasa sombong yang aku miliki. Dalam segala kesempatan, kebisuan dinding-dinding kamarku sendiri yang menyampaikan pelajaran tentang betapa besarnya makna menyayangi yang sebenarnya, dan juga mengajarkan tentang segala hal yang ia tau, mengajarkan tentang makna kehidupan dalam kediamannya.

Tumpahan dan curahan kerinduanku tak pernah pula membuat dinding – dinding kamarku bosan untuk mendengarkanku, mengajarkan tentang kerinduan yang terpendam. Walau semua itu aku yakin hanyakah sebagian dari anganku saja. Aku tak pernah punya rasa keberanian untuk mengukapkanya padamu. Dan aku pun menyakini semua itu.

Aku tak pernah beranjak ataupun bosan dengan segala kepengapan yang ada di dalam kamarku sendiri, biarlah semua itu terjadi seiring dengan berjalannya waktu, aku suka dengan keadaan kamarku sendiri, dengan pengapnya, dengan segala macam kesunyiannya, ataupun dengan segala macam pernak-pernik yang berserakan tak teratur di lantai kamarku ini. Semua itu serasa menggambarkan segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku.

Dan aku katakan padamu lewat tulisan ini, walau aku ragu kamu baca atau tidak tulisanku ini, sampai saat ini, sisa hati yang aku miliki masih belum bisa aku ambil dari sisimu, sampai saat ini, walau aku sadar sepenuhnya itu hanya mimpi, tapi aku berharap mimpi itu suatu waktu nanti menjadi realita yang sebenarnya, walaupun aku sadari juga sepenuhnya memang kita ada di jalan yang amat berbeda.